Metode 1: Lihatlah ketebalannya
Ketebalan bantalan rem baru umumnya sekitar 1,5 cm, dan ketebalan tersebut secara bertahap akan menjadi lebih tipis dengan gesekan yang terus menerus dalam penggunaan. Teknisi profesional menyarankan bahwa ketika pengamatan mata telanjang ketebalan bantalan rem hanya tersisa 1/3 dari ketebalan aslinya (sekitar 0,5cm), pemilik harus meningkatkan frekuensi self-test, siap untuk diganti. Tentu saja, karena alasan desain roda, masing-masing model tidak memiliki kondisi untuk dilihat dengan mata telanjang, sehingga perlu melepas ban hingga selesai.
Metode 2: Dengarkan suaranya
Jika rem diiringi bunyi "besi bergesekan besi" secara bersamaan (mungkin juga peran kampas rem di awal pemasangan), maka kampas rem harus segera diganti. Karena tanda batas pada kedua sisi kampas rem telah langsung bergesekan dengan cakram rem, hal ini membuktikan bahwa kampas rem telah melampaui batas tersebut. Dalam hal ini pada saat penggantian kampas rem bersamaan dengan pemeriksaan cakram rem, bunyi ini sering muncul ketika cakram rem sudah rusak, padahal penggantian kampas rem yang baru tetap tidak bisa menghilangkan bunyi tersebut, perlu serius. ganti cakram rem.
Metode 3: Rasakan Kekuatan
Jika rem terasa sangat keras, mungkin bantalan rem pada dasarnya sudah kehilangan gesekan, dan harus diganti saat ini, jika tidak maka akan menyebabkan kecelakaan serius.
Kampas rem bisa cepat aus karena berbagai alasan. Berikut beberapa penyebab umum yang dapat menyebabkan bantalan rem cepat aus:
Kebiasaan mengemudi: Kebiasaan mengemudi yang intens, seperti sering melakukan pengereman mendadak, mengemudi dengan kecepatan tinggi dalam jangka waktu lama, dll., akan menyebabkan peningkatan keausan bantalan rem. Kebiasaan mengemudi yang tidak wajar akan meningkatkan gesekan antara bantalan rem dan cakram rem sehingga mempercepat keausan
Kondisi jalan raya: berkendara di kondisi jalan yang buruk, seperti daerah pegunungan, jalan berpasir, dll, akan meningkatkan keausan bantalan rem. Pasalnya, kampas rem perlu lebih sering digunakan pada kondisi seperti ini agar kendaraan tetap aman.
Kegagalan sistem rem: Kegagalan sistem rem, seperti cakram rem yang tidak rata, kaliper rem rusak, kebocoran minyak rem, dll., dapat menyebabkan kontak tidak normal antara bantalan rem dan cakram rem, sehingga mempercepat keausan bantalan rem. .
Kampas rem berkualitas rendah: Penggunaan kampas rem berkualitas rendah dapat menyebabkan bahan tidak tahan aus atau efek pengereman kurang baik sehingga mempercepat keausan.
Pemasangan bantalan rem yang tidak tepat: pemasangan bantalan rem yang salah, seperti penerapan lem anti bising yang salah di bagian belakang bantalan rem, pemasangan bantalan anti kebisingan yang salah pada bantalan rem, dll., dapat menyebabkan kontak yang tidak normal antara bantalan rem dan rem cakram, mempercepat keausan.
Jika masalah keausan bantalan rem yang terlalu cepat masih terjadi, pergilah ke bengkel untuk melakukan perawatan guna mengetahui apakah ada masalah lain dan ambil tindakan yang tepat untuk mengatasinya.
1, hal ini sering disebabkan oleh bantalan rem atau deformasi cakram rem. Hal ini terkait dengan material, akurasi pemrosesan, dan deformasi panas, antara lain: perbedaan ketebalan cakram rem, kebulatan tromol rem, keausan tidak merata, deformasi panas, titik panas, dan sebagainya.
Perawatan: Periksa dan ganti rem cakram.
2. Frekuensi getaran yang dihasilkan bantalan rem saat pengereman beresonansi dengan sistem suspensi. Perawatan: Lakukan perawatan sistem rem.
3. Koefisien gesekan bantalan rem tidak stabil dan tinggi.
Perawatan : Berhenti, periksa sendiri apakah kampas rem berfungsi normal, apakah ada air pada cakram rem, dll, cara asuransinya adalah mencari bengkel untuk memeriksanya, karena bisa jadi kaliper rem juga tidak berfungsi dengan baik. posisinya atau tekanan oli rem terlalu rendah.
Dalam keadaan normal, bantalan rem baru perlu dijalankan dalam jarak 200 kilometer untuk mencapai efek pengereman terbaik, oleh karena itu, secara umum disarankan agar kendaraan yang baru saja mengganti bantalan rem baru harus dikendarai dengan hati-hati. Dalam kondisi berkendara normal sebaiknya dilakukan pengecekan kampas rem setiap 5000 kilometer, yang isinya tidak hanya meliputi ketebalannya saja, tetapi juga memeriksa kondisi keausan kampas rem, seperti apakah tingkat keausan pada kedua sisinya sama, apakah kampas remnya sama. pengembalian gratis, dll., dan situasi abnormal harus segera ditangani. Tentang bagaimana bantalan rem baru dipasang.
Jeep Grand Cherokee (WK, WK2) 2010/06- | Grand Cherokee (WK, WK2) 3.0 CRD V6 4×4 | Grand Cherokee (WK, WK2) 3.6 V6 4×4 | Grand Cherokee (WK, WK2) 3.6 V6 FlexFuel 4×4 | Grand Cherokee (WK, WK2) 5.7 V8 4×4 | Grand Cherokee (WK, WK2) 6.4 SRT8 4×4 |
Grand Cherokee (WK, WK2) 3.0 CRD V6 4×4 | Grand Cherokee (WK, WK2) 3.0 CRD V6 4×4 |
P37017 | 181988 | 68052369 | 68052369AA | 1430.02 | 25191 |
FDB4403 | 05P1745 | 8655D1455 | 68052370AC | 2519002 | 25192 |
8655-D1455 | MDB3154 | D14558655 | SEBUAH 000 420 33 02 | GDB4603 | A0004203302 |
D1455 | 000 420 33 02 | 4203302 | T2053 | 25190 | 143002 |
D1455-8655 |